Raymond Yans dari UN INCB (International Narcotics Control Board) mengatakan “Pemungutan suara di Amerika Serikat yang telah memilih ‘legalisasi ganja’
merupakan surat suara yang salah kepada seluruh bangsa di dunia.” Tokoh
yang bertanggung jawab untuk badan anti-narkoba PBB ini meminta kepada
pejabat pemerintah federal untuk membatalkan hasil pemungutan suara di
Colorado dan Washington atas penghapusan hukuman bagi orang dewasa yang
memiliki sejumlah kecil ganja.
Sementara itu pemilih di Colorado dan
Washington menjadi bertanya-tanya ketika “pesan” dalam surat suara yang
telah mereka “kirim” melalui birokrasi kepada aparat yang ternyata tidak
mengerti demokrasi.
Pada hari Selasa kemarin pejabat resmi PBB ini mengatakan bahwa ia mengharapkan Jaksa Agung Eric Holder
“mengambil semua langkah yang diperlukan” untuk memastikan bahwa
kepemilikan mariyuana dan penggunaannya tetap ilegal di seluruh Amerika
Serikat.
“Legalisasi Ganja yang terjadi dalam
negara-negara bagian AS ini akan mengirim sinyal yang salah dan
membingungkan bagi kaum muda dan masyarakat pada umumnya, ini akan
memberikan kesan palsu bahwa penyalahgunaan narkoba mungkin dianggap
normal dan bahkan, yang paling mengkhawatirkan, dianggap aman,” ujar
Yans. “Pengembangan ini bisa mengakibatkan perluasan penyalahgunaan
narkoba, terutama di kalangan kaum muda, dan kita harus ingat bahwa
semua orang muda memiliki hak untuk dilindungi dari penyalahgunaan
narkoba dan ketergantungan obat.”
Colorado dan Washington sedang gelisah
memantau reaksi dari pemerintah federal karena mereka berencana untuk
mengatur dan mengenakan pajak penjualan ganja. Semua orang berharap
Departemen Kehakiman untuk menegaskan otoritas federal atas
undang-undang ganja yang selama ini dilakukan di negara-negara bagian di
AS yang telah melegalkan medical marijuana.
UN INCB adalah sebuah badan quasi-judicial
yang bertugas memonitor pelaksanaan konvensi kontrol pemerintah
internasional terhadap narkoba. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk
benar-benar memaksakan tuntutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar